Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan

KISAH TERBUNUHNYA KHALIFAH UMAR BIN KHATHAB

KISAH TERBUNUHNYA KHALIFAH UMAR BIN KHATHAB
Saat sedang wukuf di Arafah di tahun terakhirnya Umar  Bin Khathab pernah meminta kepada Allah agar syahid di jalan-Nya dan wafat di kota nabi-Nya

Tsaqofah. Di tempat inilah Amirul Mukmin Umar bin Khathab ditikam oleh Abu Lu’lu’ah Al-Majusy –alaihi minallah ma yastahiq-. Masih lekat dalam ingatan saat dosen sejarah menunjukkan tempat ini pada kami, saat itu beliau bercerita sambil menitikkan air mata.

Tahukah anda..?
Bahwa saat sedang wukuf di Arafah di tahun terakhirnya Umar pernah meminta kepada Allah agar syahid di jalan-Nya dan wafat di kota nabi-Nya. Beliau berdo’a:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ شَهَادَةً فِي سَبِيلِكَ وَوَفَاةً بِبَلَدِ رَسُولِكَ

“Ya Allah aku memohon agar syahid di jalanMu dan wafat di negeri RasulMu (Madinah)” (HR. Malik)

Sekembalinya dari menunaikan ibadah haji, beliau menceritakan perihal doanya itu kepada salah seorang sahabatnya di kota Madinah. Sahabatnya lalu berkata: “Wahai Khalifah, itu tidak mungkin disini. Bila anda menginginkan syahid maka keluarlah untuk berjihad, niscaya engkau akan menemuinya”.

Lalu Umar pun menjawab dengan tenang ”Aku telah memintanya kepada Allah. Maka biarlah menurut kehendak Allah.”

Keesokan paginya Umar memimpin sholat subuh di Masjid Nabawi, lalu terjadilah apa yang terjadi. Di tengah kegelapan subuh Abu Lu’lu’ah menikam Amirul Mukminin dan 13 orang yang ada di belakangnya, sebelum akhirnya ia menikam dirinya sendiri. Kepemimpinan sholat dilanjutkan oleh Abdurrahman bin Auf –radhiallahu’anhu-.

Setelah peristiwa itu nyawa Umar tak bertahan lama, ia wafat tiga hari kemudian dan dikebumikan di sisi makam Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan Abu Bakar radhiallahu’anhu pada hari Ahad di awal bulan Muharram tahun 24 H.

Semoga Allah merahmatimu wahai Umar. Dan semoga Allah membalas semua jasamu untuk umat ini.

Catatan:
Atsar ini menunjukkan bahwa siapa yang mengharapkan syahid di jalan Allah, maka ia akan meraihnya sekalipun ia meninggal diatas kasurnya. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam:

مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ

“Barangsiapa memohon dengan jujur kepada Allah agar mati syahid, maka Allah akan sampaikan ia kepada kedudukan para syuhada walaupun ia mati di atas ranjangnya.” (HR Muslim 3532)

Semoga Allah mewafatkan kita sebagai Syahid di jalan-Nya.

Penulis: Ustadz Aan Chandra Thalib Lc.

Artikel Muslim.or.id

KISAH TERBUNUHNYA KHALIFAH UMAR BIN KHATHAB

Infoe Muslim
BERITA - HUKUM - VIDEO - OPINI - NASEHAT - KISAH

Sumber | republished by InfoeMuslim



FOTO GUA HIRA Tempat Pertama Rasulullah Menerima Wahyu

FOTO GUA HIRA
Gua Hira, Makkah
Al-Qur'ān merupakan kitab suci umat islam berbahasa Arab, diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. melalui perantara Malaikat Jibril. Al-Qur'ān diturunkan tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur, dalam kurun waktu selama kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari, 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah.

Terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Urut-urutan Surat yang terdapat dalam Al-Qur'ān bukan berdasarkan urutan turunnya ayat-ayat tersebut. Surat pertama yang terdapat dalam Al-Quran adalah Al- Fātihah (Qur'an Surah: 1) dan yang terakhir An-Nās (Qur'an Surah: 114). Dilihat dari tempat dan waktu penurunannya,  Al-Qur'ān terbagi menjadi dua bagian, yaitu ayat-ayat Makkiyah (19/30: 86 surat) dan Madaniyah (11/30: 28 surat).

 GUA HIRA Tempat Pertama Rasulullah Menerima Wahyu

Wahyu pertama adalah surat Al-'Alaq/96 (ayat 1-5), diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 M. ketika Nabi Muhammad saw. (berusia 40 tahun) sedang berkhalwat (mengasingkan diri di tempat yang sunyi untuk bertafakur, beribadah, dsb.) di Gua Hira

Wahyu terakhir adalah surat Al-Māidah ayat 3, diturunkan pada tanggal 9 dzulhijjah tahun 10 Hijriyah di Padang Arafah ketika beliau sedang menunaikan haji wada' (haji perpisahan). Beberapa hari setelah menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad saw. wafat (8 Juni 632 M, Madinah, Arab Saudi).


Infoe Muslim
BERITA - HUKUM - VIDEO - OPINI - NASEHAT - KISAH

Sumber | republished by InfoeMuslim



Back to top