"Masuklah kalian ke dalam surga, tidak ada ketakutan bagi kalian juga tidak ada kesedihan" (QS Al-A'raaf : 59)
Saat tengah berlangsung ta'lim Rosululloh saw.
Semua mata sahabat melihat ke arah pintu masjid.
Maka masuklah seorang laki-laki, nampaknya ia baru selesai berwudu, dia usap air yang membasahi jenggotnya kemudian dipercikan kebelakang.
Lalu laki-laki itu sholat sunnah dua raka'at kemudian ikut bergabung mendengarkan ta'lim tersebut.
Esok harinya pada jam yang sama ta'lim berjalan kembali.
Tiba-tiba Nabi saw. berkata pula "akan datang seorang laki-laki dari penduduk surga".
Semua orangpun menoleh, ternyata dia adalah laki-laki yang di sebut Rasulullah saw, kemarin.
Adalah putra Umar bin Khattab yang bernama Abdullah, merasa penasaran mendengar ungkapan Nabi saw. tersebut dua hari berturut-turut.
Apa rahasia ibadah orang ini? hingga diberi predikat sebagai "lelaki penduduk surga"
Selesai sholat Isya, Abdullahpun mengikuti laki-laki tersebut dari belakang.
Merasa ada orang yang mengikuti di belakangnya, laki-laki itupun menoleh.
"Ada apa ya Abdullah? sapa laki-laki itu"
"Bolehkan saya menginap tiga malam ini di rumahmu? saya sedang ada masalah dirumahku. ujar Abdullah.
Boleh "silakan" ujar laki-laki itu.
Setiap tengah malam menjelang subuh Abdullah bin Umar bangun, mencoba mengintip ibadah laki-laki ini, mungkin dia punya kelebihan ibadah dan rajin shalat malam.
Tetapi yang dia lihat hanyalah sebagaimana kebiasaan sahabat secara umum, beribadah menjelang subuh saja, selama tiga malam berturut-turut seperti itu.
Merasa sudah cukup, Abdullah pamit dan berterima kasih kepada tuan rumah.
Namun sebelum pergi Abdullah menyempatkan diri bertanya.
"Aku mendengar Rosululloh saw. berkata bahwa engkau adalah laki-laki dari penduduk surga.
Tapi setelah saya perhatikan ternyata ibadah engkau biasa-biasa saja.
Apakah ada sesuatu yang Engkau sembunyikan? Tanya Abdullah.
"Iya seperti yang engkau lihat" : ujar lelaki itu.
Baiklah kalau begitu saya pamit dan terima kasih atas tumpangan nginapnya, kata Abbdullah sambil berlalu.
Setelah agak jauh tiba-tiba laki-laki itu memanggilnya, Ya, Abdullah kesini"
Abdullah segera menghampiri dan bertanya "ada apa"?
Kalaupun ada satu rahasia yang saya lakukan adalah : Setiap malam sebelum tidur saya menghilangkan semua rasa iri terhadap saudara-saudara saya dan saya mema'afkan mereka "ujar laki-laki itu"
"Baiklah terima kasih" ucap Abdullah kemudian pergi.
Ternyata dengan membersihkan penyakit hati, berupa iri hati dan menjadi pema'af sepanjang hidupnya menyebabkan laki-laki itu disebut Nabi saw. sebagai penduduk surga.
Pema'af dan tidak hasad, iri hati adalah sikap seorang bertaqwa.
Dan bulan Ramadhan ini adalah satu sarana untuk menempa penyakit hati tersebut.
Insya ALLOH kita akan mendapat Ridha ALLOH SWT. aamiin.